Oleh Noverius Laoli -
Jumat, 25 Februari 2011 | 11:38 WIB
JAKARTA. Kondisi
perekonomian Indonesia yang sehat mendorong pelaku industri asing kembali masuk
ke pasar pada 2010. Di kawasan Bekasi, Karawang dan Purwakarta misalnya
menyerap lebih dari 90% dari penjualan tanah industri di kuartal ke IV 2010.
Sedangkan sisanya, diserap oleh kawasan-kawasan industri di Serang dan
Tangerang.
Berdasarkan data yang
dikeluarkan Cushman & Walkefield di Jakarta, permintaan dari pelaku asing
dan lokal pada kuartal ini cukup berimbang. Permintaan berasal dari beberapa
jenis industri, antara lain industri yang terkait dengan kendaraan bermotor dan
baja.
Pertumbuhan industri
ini didukung oleh pasokan tanah industri baru yang cukup besar di wilayah
Bekasi dan Karawang pada kuartal III, sementara pada kuartal IV terdapat
pasokan baru dari kawasan industri di Bogor, meskipun cuma sekitar 7 hektare
(ha).
Dalam jangka pendek
hingga menengah, pasokan baru diperkirakan masih akan terus bertambah. Dengan
penambahan pasokan baru di atas, pasokan kumulatif tanah industri di Jakarta
dan sekitarnya meningkat 0,1% menjadi sekitar 8.632 ha.
Dari data penelitian
yang dikeluarkan oleh Cushman & Walkefield ini, tampak bahwa pada kuartal
IV tahun 2010 merupakan kuartal terbaik sepanjang tahun lalu. Hal tersebut
tampak pada permintaan bersih tanah industri siap bangun lebih dari 130 ha.
Permintaan tersebut meningkat 16% dari permintaan kuartal sebelumnya.
Sementara itu,
dibanding dengan tahun 2009, permintaan bersih kuartal IV naik 3,5 kali dari
permintaan di kuartal yang sama tahun tersebut. Dengan demikian, tingkat
penjualan kumulatif meningkat kembali dari 69,7% di kuartal lalu menjadi 71,1%
pada kuartal IV. Sebagai catatan, permintaan untuk Bangunan Standar Pabrik
(SFB) dan Gudang, baik yang disewakan maupun yang dijual, juga menguat di
kuartal empat 2010.
Namun sayang,
pertumbuhan industri di Jakarta dan sekitarnya tidak didukung oleh pertumbuhan
pasokan. Akibat keterbatasan pasokan dan permintaan yang tinggi, harga
penawaran tanah industri terus mengalami kenaikan pada kuartal IV 2010.
Berdasarkan penelitian ini, diperkirakan bahwa harga jual rata-rata industri
dalam rupiah naik menjadi Rp 720.000 per meter persegi (m2). Sedangkan dalam
dolar, harga jual naik menjadi $ 80,2 per m2.